Bangka Barat, terkuak dalang Aktivitas tambang timah ilegal yang marak di perairan teluk inggris, ratusan penambangan liar yang menggunakan ponton selam terlihat beroperasi bebas di kawasan laut tersebut dalam beberapa pekan ini.
Dugaan ada pihak-pihak tertentu yang membekingi aktivitas penambangan ilegal tersebut, sehingga operasi mereka terus berlangsung tanpa tindakan tegas yang membuat efek jera.
Dari penelusuran Tim Media, mencuat nama oknum anggota yang bertugas di mentok, ADS yang memiliki peran penting atas berjalannya tambang liar tersebut.
Pola yang dimainkanpun terbilang cukup rapi, mulai dari penamaan Grup yang dinamakan ALPA sampai pengambilan bendera seharga 350rb perponton dan Setoran Perhari 200rb setiap kali bekerja yang dipungut langsung oleh JR.
Menurut keterangan sumber yang tak mau disebutkan namanya dan sengaja direkam oleh Awak Media Jerathukumnews.net Selasa 17/06/2025, dalam percakapan tersebut ia mengatakan "puluhan ponton yang bergabung digrup ALPA wajib membayar uang bendera 350rb, dan menyetor setiap kali bekerja 200 rb yang dipungut langsung oleh JR dirumah IM yang sekaligus penampung Timah Ilegal yang berada di kampung Tanjung Sawah," ujarnya
Informasi lain berhasil dihimpun, tambang laut ilegal berjumlah mencapai ratusan ponton tersebut, bisa beroperasi dengan aman setelah berkoordinasi dan bergabung kegrup Alpa dengan aturan yang ada.
Sangat mengejutkan lagi sumber menyebutkan diluar grup alapan ada grup lain yang membayar 200 ribu perhari kepada oknum ads namun uang tersebut belum sempat disetorkan karena besok mau raziah cetus suber kepada awak media
ADS Oknum Anggota yang disebut sebut sebagai yang memegang Koordinasi ALPA, saat dikonfirmasi terkait Uang Bendera dan Setoran perhari ia lebih memilih bungkam.
Saat berita ini dipublish konfirmasi ke Lanal, Polairud dan pihak pihak terkait masih terus di upayakan.