Kupastuntas.site | Pekanbaru,-- Perparkiran Pekanbaru adalah Salah satu potensi kota pekanbaru untuk meningkatkan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) . Namun sayangnya di duga ada kebocoran PAD besar dari Perparkiran Area pekanbaru di Zona 2,yang terindikasi oleh Oknum pengambil lelang Perparkiran pada saat di awaki oleh kepala UPT Perparkiran dishub kota pekanbaru yang lama (Radinal-Red).
Dimana angka kebocoran parkir dari setiap oknum sangat jauh dari apa yang di harapkan oleh pemerintah kota pada saat ini.
Saat di sambangi oleh awak media, Teguh ketua GMNI, Beliau sebagai masyarakat menilai potensi lahan parkir ini sangat bisa membantu Pemerintah dalam tatanan Parkir dan membantu juga pendapatan untuk juru parkir yang terkordinir dengan baik. Beliau juga menghimbau dinas terkait dan Bapak walikota pekanbaru Agung Nugroho untuk melakukan penyidikan dan mengaudit perparkiran di zona 2 serta mengganti rezim oknum pelaku pelelangan di rezim KUPT lama. Dengan membuat skema yang lebih baik untuk peningkatan PAD Kota pekanbaru.
Merespon terkait masalah perparkiran yang ada di pekanbaru saat ini,LMB Nusantara MPD kota Pekanbaru yang di wakili oleh Timbalan Muda Datin Lina ocha mengatakan "Sistem yang terjadi pada zona 1 jauh lebih baik dalam pemaksimalan PAD Perparkiran. Berbeda dengan Zona 2 yang aktivitas nya di tunggangi oleh oknum-oknum yang mana laporan pendapatan tidak transparant".
Perparkiran ini juga banyak melibatkan oknum dalam pelelangan.
Adapun lokasi Zona 2 itu meliputi jl soekarno hatta, SM. Amin, suka karya, cipta karya, garuda sakti sampai ke KM 4,Rimbau Panjang, Nangka Ujung, Riau Ujung, Lobak, Delima, Srikandi dan Melati.
Beberapa didalam Ruas jalan tersebut terdapat yang membuka usaha 24 jam. Maka dari itu Teguh dan Datin Lina Ocha meminta kepada pemerintah, terkhusus pemerintah kota pekanbaru untuk menertibkan Perparkiran di Zona 2 ini agar tertata seperti hal nya Perparkiran yang berada di Zona 1 yang dapat di audit dan di pertanggung jawab kan.( **)